Sunday, February 3, 2008

sedikit serius

pernahkah kita berfikir bahwa Allah bisa dengan kuasa Nya mengambil anak yang kita cintai tiba tiba... mungkin kalau hari itu tiba hanya menyesal, menyesal karena kita tidak pernah berusaha bersama sama mereka, menyesal karena kalaupun kita ada waktu di rumah kita selalu mencari kesibukan lain selain bercakap cakap dengan anak kita, menyesal karena  pekerjaan yang dibawa ke rumah, tugas kuliah, game komputer, milis dan blog lebih menarik daripada mengajak anak bermain, menyesal karena tidak pernah membuat anak merasa bahwa ia istimewa di mata kita, sedih karena di waktu libur pun kita sibuk mencari hal lain didunia, mengejar ambisi dunia, bahkan sekedar memasak dan memotong tanaman pun menjadi lebih penting dan prioritas dari anak ...  banyak menyesal...

Pernah pula terpikir.. bahwa ketika anak kita membutuhkan dukungan kita dan kita tidak berada disaat dia membutuhkan dengan alasan klise 'membuat anak mandiri' .. maka kita akan telanjur asyik berada jauh dan tidak direpotkan anak anak kita... dan pernahkah terpikir anak kita yang mandiri itu suatu saat ketika kita tua ia tidak lagi peduli pada kita, pada perasaan kita karena kita tidak mengikat hatinya.

Tapi begitulah cara manusia belajar.. harus melalui kepedihan, melalui air mata...bahkan kita pun sering tak dapat belajar dari kehidupan dan kepedihan orang orang yang telah terlebih dahulu ditinggalkan anak anak mereka.