Monday, November 18, 2013

Wanita..engkau tidak sendiri...

Berbicara soal wanita memang tidak ada habisnya. Mahluk unik dari 'planet'yang berbeda dengan pria, men are from mars, women are from venus. Sehingga 'bahasa' yang digunakan pun berbeda,wanita penuh dengan detail, kata kata, dan bicara untuk melepas ketegangan..sementara pria kembali ke 'gua' nya, berdiam diri, berfikir ketika mencari solusi..
Tidak ada yang salah dengan keduanya..
Namun wanita terbukti pintar memainkan perannya,mereka bisa berperan menjadi seorang ibu yang lemah lembut, seorang partner yang mengatur semua detil detil bak organizer handal di keluarga, seorang kekasih yang selalu siap menjadi tempat berlabuh suaminya dan seorang pengurus keluarga yang menyimpan lelah, airmata dan kekesalan hanya di dalam hati dan cukup dengan berbincang dengan sesama wanita semua rasa negatif akan hilang berganti dengan keceriaan ketika bersama keluarga..

Dan saya melihat kekuatan wanita pada seorang wanita berhati baik seluas samudera dan kesabaran sedalam lautan..
Dia melalui sekian belas tahun hari harinya untuk menjadi pendamping suaminya ketika melalui jalanan panjang hampir 200 km memakai sepeda motor di jalan berbatu yang rusak hanya untuk membeli buku buku pelajaran untuk murid murid di smp gratis mereka di sebuah desa terpencil nun di ujung selatan kabupaten garut.
Sangat wajar untuk semua manusia mendambakan kehidupan dunia yang mapan, nyaman, dan serba berkecukupan. Namun panggilan jiwa membawa wanita ini pada kehidupan lain yang tidak pernah ia bayangkan sebelumnya. Bahwa ia harus membantu suami membuat makan pagi untuk sekian puluh murid di sekolah gratisnya agar anak anak di desa itu mau bersekolah dan mungkin dia menyembunyikan rasa lelah dan pilu melihat kondisi sekitarnya di balik doa doa . Kekuatan dahsyat lah yang akhirnya membawa wanita ini pada kondisi memilih, ketika anak anak mereka harus terpisahkan di usia dini karena harus melanjutkan ke jenjang sekolah yg lebih tinggi yang hanya bisa di dapatkan di perkotaan sementara ia pun terbentur pada puluhan murid murid yang harus ia ajar setiap hari di sana, karena guru yang ada hanya ia, suaminya dan satu orang penduduk asli desa tsb.

Berbagai cobaan dalam hidup, suka duka wanita ini hanya satu dari 10 penulis yang bergabung dalam buku ' Takkan pernah menyerah'. Buku kecil yang ditulis oleh wanita wanita biasa biasa saja dengan pengalaman hidup masing masing ini adalah sebagian kecil cerita tentang bagaimana para wanita dengan kekuatan diri, ketabahan dan saling berpegang tangan dengan wanita lain menjadi kekuatan dalam menghadapi kehidupan yang tidak mudah. Semoga inspirasi dalam buku ini dapat memberi kekuatan pada wanita lain di seluruh belahan penjuru dunia bahwa Engkau tidak sendiri...

*buku yang disusun oleh komunitas AAB ini akan diluncurkan dalam talkshow gratis memperingati hari ibu : 'tak kan menyerah'
Supported by : Mizan,BCCF,Pas itb
21 desember 2013,gsg salman itb jam 13-16
Rsvp by twitter : @AABcommunity
08121405647