Saturday, December 7, 2013

Tak Akan Pernah Menyerah


Rasanya saya tidak akan pernah dapat membaca buku itu untuk kedua kalinya
Tidak..bukan karena tulisannya tidak enak dibaca atau pun tidak menarik..
Tetapi karena saya merasa sangat terlibat dengan semua penulis dalam buku itu
I know them personally...

Ketika buku 'Tak Akan Menyerah' akhirnya sampai di tangan, perasaan saya campur aduk karena ini buku kedua yang saya hasilkan setelah buku 'Petualangan Alam' yang ditulis bersama suami saya,Ihsan beberapa tahun yl. Lebih banyak rasa haru sebetulnya dibandingkan rasa bahagia karena telah dapat membuat jejak jejak baru selain di blog dan media sosial lainnya. Terharu seperti laiknya seorang ibu yang mengandung seorang bayi, tertatih dalam proses, merasakan energi yang terkuras karena ini bukan fiksi..karena meskipun hanya dalam delapan lembar pun harus menceritakan secuil hidup saya yang tidak ada apa apanya dibandingkan 9  wanita lain dengan ketangguhan luar biasa mereka.

Menulis mengenai hidup, kebahagiaan, kesedihan dan perasaan itu tidak mudah, karena energi yang berlimpah ruah dan semua rasa bercampur aduk seperti halnya pregnancy blues yang dirasakan seorang ibu yang menanti kelahiran jabang bayi. Dan ketika waktunya tiba, sang jabang bayi terlahir, seluruh energi terlepas, dan saya tersadar bahwa salah satu bagian hidup saya dan 9 penulis lainnya  menjadi bagian dari publik dan reaksi atas kelahiran sang jabang bayi akan bermunculan..

Dan ketika 500 eksp buku telah terjual hanya dalam waktu kurang dari dua minggu saya berdebar debar menanti komentar awal dari para pembaca..maklum para penulis adalah penulis amatir macam saya yang sebelumnya belum pernah menuliskan buku - kecuali kak Sari Meutia.

Reaksi pun  berdatangan dari para pembaca awal yang kita kenal...
sebagian besar meresapi hikmah dalam buku itu dan menyampaikan komentarnya

Guru anak saya berkata 'Saya baru membaca dua tulisan dan saya tidak mampu menahan tangis saya, semoga Allah terus memberi kekuatan pada bunda dan penulis lainnya .'

sebuah grup whatsapp membahas isi buku tersebut sampai tengah malam dengan kesimpulan 'Masalah kita tidak ada apa apanya ya dengan mereka..dan tak layak kita sering misuh misuh..'

Bahkan beberapa teman yang sering bergaul bersama saya dan Mba Niken tidak menyangka di balik obrolan santai, tertawa cekikikan sambil sarapan bersama ternyata ada seorang wanita penderita penyakit berat dan seorang wanita yang pernah mengalami berkali kali kesedihan yang sangat mendalam ketika ditinggalkan anak anak yang dicintainya...

Reaksi dari para pembaca awal itu membuat saya sangat terharu karena akan sangat banyak yang mendoakan kami diberi kekuatan, kesehatan, dan ketabahan . Pada dasarnya kami wanita biasa, yang ketika lelah,putus asa merasa ingin menyerah. Saya sangat sadar bahwa sangat mungkin ada lebih banyak wanita dengan masalah sehari hari yang jauh..jauh lebih berat daripada yang dialami para penulis dalam buku ini..

Tapi paling tidak akan ada saham di negeri akhirat sana yaitu ada suatu masa ketika orang membaca buku itu, terinspirasi, mendapatkan energi baru dan merasakan perasaan senasib sepenanggungan . Dan ketika doa terucap untuk kami - yang bisa jadi suatu masa itu kami sudah tidak ada di sini- itulah yang akan menjadi saham . Bukankah ilmu yang bermanfaat itu yang akan mengalirkan energi penggugur dosa selama di dunia?
semoga...

Dan sungguh saya menulis ini sambil terharu biru dan penuh rasa syukur karena 'wanita..kita tidak sendiri...'


ps
Mengundang semua untuk hadir di talkshow mengenai rahasia kekuatan wanita dan launching buku 'Tak akan menyerah'

Sabtu,21 desember 2013, 12.30 -17.00 GSG salman ITB, jl ganesha Bandung
free entry
rsvp :08121405647
twitter :@AABCommunity


 

No comments:

Post a Comment