Sunday, March 24, 2013

Ulin di bandung

Ah lama tidak menulis di sini..
Seperti biasa terjebak urusan berbagai macam hal.
Salah satunya adalah dalam sebulan terakhir saya jumpalitan meng arrange kegiatan Ulin Di Bandung.
Awalnya saya tidak pernah mau membuat kegiatan pendek di kota, tetapi teman saya anne mengajak saya membuat kegiatan pendek. Idenya dia di awal sih ingin membuat 'mini kidzania' dengan lebih 'real' di bandung. Dari pembicaraan bergulir sehingga keluarlah konsep ulin di bandung.
Ulin di Bandung pada awalnya hanya ingin mengajak anak anak menggeluti hobi baru yaitu fotografi, muatan muatan lain yang sebetulnya kental adalah kita ingin kembali mengajak anak anak kembali ke dunia bermain non virtual mengingat anak anak sekarang sudah begitu terikat dengan tv, internet, games di komputer.kita ingin motorik kasar dan halus anak kembali terasah, dan diatas itu semua konsep 'creativity, environmental and culture awareness' menjadi materi utama.
Kebetulan tanggal 22 adalah world water days sehingga bertepatanlah urusan kualitas air dan bagaimana cara menghemat air menjadi titik tekan di ulin di bandung selain mengenalkan kembali anak anak pada permainan , makanan dan transportasi ala bandung.

Awalnya saya ragu, konsep ini bisa diterima orangtua tidak ya, apalagi kegiatannya berbayar, yg kata beberapa orang cukup tinggi tapi ya bagaimana lagi, untuk operasional nya memang cukup tinggi karena saya seperti biasa ingin semua dijalankan dengan kualitas terbaik dan bukan asal jadi. 

Alhamdulilah setelah berjibaku mempromosikan kegiatan ini selama sebulan betul betul sendiri dan hanya dibantu ica untuk menyiapkan tools promosi terkumpul 40 anak (3 orang batal hadir , seharusnya 43 anak) dari berbagai kota (bogor, bekasi, jakarta dan bandung) dan juga kita mulai memanfaatkan remaja remaja yg masih anak kawan kawan saya untuk mereka mencoba berkegiatan (mereka hanya menjaga pos pos dalam treasure hunts games) dan para chaperone yang meskipun baru bergabung dengan ecoethno tapi mereka profesional dalam menghandle adik karena mereka guru guru sebuah sekolah di bandung yang mempunyai concern lebih di bidang lingkungan dan budaya.

Kegiatan lumayan rame meskipun ada pemotongan kegiatan di taman cilaki karena hujan mendadak turun di siang hari. But everything under control and we all happy..
Saya bahagia meskipun kegiatan ini terus terang tidak mendapatkan keuntungan secara finansial, tapi saya senang ketika melihat anak anak dengan penuh rasa ingin tahu menjelajah hutan(mereka tidak menyangka bahwa di kota bakal ada hutan), bagaimana mereka belajar manner dalam mewawancara setiap profesi yang mereka temui di jalan, belajar menawar ongkos delman dengan baik, belajar memasak langsung snack khas bandung dan live lho di jongko pedagangnya..dan paling asik adalah ketika meskipun waktu sudah menunjukkan pukul 4 sore waktunya anak anak bubar mereka masih rame rame membuat art n craft.

Yang jelas menyenangkan, selalu menyenangkan melihat anak anak bergembira. Apalagi kita dipercayai menghandle cahya dan nelta , dua anak istimewa penyandang CP yang ternyata wuiih mereka bisa mengikuti seluruh kegiatan dengan baik.

So..sampai jumpa di petualangan selanjutnya di liburan panjang, beach adventure camp di plau peucang. Insha Allah.


No comments:

Post a Comment