Monday, February 11, 2013

And i'll be back

Beberapa hari ini cukup jumpalitan karena Bandung Kayak Comunity menyelenggarakan lagi sekolah kayak dan sekarang adalah sekolah kayak angkatan ke 3. Karena sekolah kayak bukanlah sekolah dengan orientasi profit maka banyak hal yang membuat saya tercengang, terkesima, dan mengembalikan pada hal hal lama yang dulu sering kita lakukan.
Berawal dari ica yang beberapa tahun yang lalu mengejar sekolah kayak tirtaserta sampe ke purbalingga dan menghabiskan waktu 5 hari di sungai untuk mempelajari cara bermain kayak di sungai. Kemudian disusul shafa di tahun berikutnya (ketika dia berumur 10 tahun) dan pada akhirnya kita sekeluarga mulai meninggalkan 'perahu karet', sepeda gunung dan mulai mencintai kayak. Dari perbincangan bersama instruktur di tirtaseta ternyata olahraga kayak arus deras di Indonesia memang belum digemari karena sangat personal, alatnya cukup mahal dan membutuhkan kemampuan tinggi dalam bermain kayak. Dan shafa hanya segelintir anak2 yg mencoba belajar kayak(sampe muntah muntah ketika belajar di sungai klawing karena seharian di sungai)
Akhirnya di Bandung kita berinisiatif untuk menyebarkan virus bermain kayak itu menyenangkan, dari mulai membeli beberapa kayak 'on sale' di Indonesia, sampai merayu kakak Pas (thanks to k keukeu) untuk membawa kayak inflatable dari amerika ketika dia pulang kampung ke Indonesia. Yaa beli banyak kayak supaya nanti banyak orang bandung yang kesulitan dalam bermain kayak bisa pakai kayak yang ada di kita - for free.
Kemudian kita mencoba membuat sekolah kayak untuk memperkenalkan kayak dengan mendatangkan langsung instruktur bersertifikat internasional dari tirtaseta , dan dari situlah perjalanan ini bermula.

 Setiap beberapa bulan sekali saya bertemu para instruktur yang menginap di rumah sebelum sekolah kayak dimulai. Dan sampai sekarang dengan susah payah sekolah kayak sdh angkatan ke 3, angkatan pertama hanya 3 peserta yang kita paksa ikut padahal mereka pendaki gunung dan pemanjat tebing, mereka kita ajak belajar kayak bahkan tanpa membayar. Ya itu supaya ide ini 'pecah telur' dulu..
Dan di angkatan berikutnya kita membatasi hanya 8-10 orang karena sistem belajar d sekolah kayak cenderung privat.

Saya senang dan saya menikmati, karena dengan mengadakan ini kita betul betul berhitung minim, supaya dapat dijangkau peserta dan biaya di charge hanya untuk keperluan akomodasi dan mendatangkan instruktur (yang mereka pun menurunkan harga untuk idealisme menyebarkan virus ini). Saya menikmati bagaimana di sekolah kayak saya harus turun ke dapur karena untuk menekan biaya operasional saya harus masak sendiri, membuat makan berat, membuat snack, melayani minuman hangat untuk para siswa sekolah kayak yang selalu tergila gila dengan kopi (karena seharian berlatih di dalam air). Saya menikmati ketika saya harus turun ke Bandung , menyimpan mobil di stasiun, pergi ke jakarta dan kembali hari itu juga ke ciwidey  karena saya ada short course lain di sela sela menjadi 'bibi'. Dan ini mirip menjadi ibu ibu, dirindukan seluruh peserta karena tidak ada yang memasak snack hangat ketika saya tidak ada (maklum, saya satu2 nya perempuan di panitia).

Sekolah kayak mengingatkan saya pada masa remaja yang saya habiskan dengan kegiatan kegiatan sosial (saya pernah jualan mpek2 di taman ganesha dengan gank mabupala untuk mensubsidi keiatan liburan pesantren alam). Dan bergaul dengan para kayaker sangat menyenangkan, karena laiknya bergaul dengan para petualang, pecinta alam maka sportifitas, keceriaan , dan menjadi diri sendiri menjadi warna. Melepaskan diri dari pergaulan penuh intrik dalam pekerjaan dan pergaulan perkotaan membuat saya merasa kembali pada hal yang sudah lama saya tidak temukan. Seperti kembali menemukan diri sendiri..Merasa seperti dahulu ketika bergaul dengan 'you can raft' dengan para crew nya. Seperti bertemu saudara yang lama terpisahkan..


Dan saya terharu ketika salah satu peserta sekolah kayak kemarin berkata ketika menyambut saya sepulang dari jakarta,'saya merasa tiga hari ini makan enak, tidur enak, fresh dan release'. Alhamdulilah, jadi makanan saya lumayan enak hihihi...

Dan saya masih ingin berada di suasana ini...



No comments:

Post a Comment