Sunday, December 2, 2012

How we communicate in written

It takes two to tango...

Mustinya ada bidang baru di penelitian bidang komunikasi yaitu bagaimana membaca tanda tanda non verbal dalam komunikasi tertulis. Ini bukan soal emoticon ya, tapi bagaimana manusia merespon bahasa tertulis dalam bentuk 'pesan tertulis'.
Seberapa efektif kita menggunakan kalimat kalimat dalam menjawab pesan tertulis baik yang sifatnya tertunda macam sms atau yang langsung direspons dalam percakapan virtual macam chattng dan layanan bbm atau whattsapp..

Menarik untuk meneliti seberapa jauh kesalahfahaman, miss understanding terjadi dalam mempersepsi tanda tanda non verbal. Apabila dalam komunikasi verbal kita bisa melihat langsung aspek non verbal untuk memperkuat understanding, maka perhatikan dalam komunikasi tertulis , selain kalimat yang tertulis beserta tanda baca dan emoticon apalagi yang menjadi dasar memperkuat understanding ?
Sebagai contoh, perhatikan perbedaan rasa antara dua kalimat dibawah

X : Sudah makan ?
Y : sudah.

Dengan

X : sudah makan ?
Y : sudah doong...

Beda kaaan rasanya. Jawaban pertama kok rasanya : eyd, resmi, males2an menjawab dan tidak membuat lawan bicara ingin melanjutkan percakapan lebi lama. rasa' di percakapan kedua terasa akrab, nyaman,menyenangkan dan personal touchy meskipun tidak berpandu pada EYD.

Tapi yang jelas, berkomunikasi adalah percakapan timbal balik antara dua belah pihak yang bersinergi satu sama lain. Bukankah bertepuk tangan butuh dua tangan?
Dan tidakkah menyenangkan menjadi orang yang membuat lawan bicara menjadi senang....





2 comments: