Monday, January 28, 2013

Islam dalam hidup

Hari ini sepanjang siang saya menghabiskan waktu berbincang dengan seseorang yang mempunyai konsep dalam hidup demikian indah. Awalnya ide membuat pusat terapis untuk anak berkebutuhan khusus dengan mengusung visi sosial bergulir pada sahabat saya sejak SMA yang kebetulan sekarang dia bekerja di bidang kesehatan. Bincang kesana kemari ingin membuat bisnis dengan visi akhirnya mulai mengerucut. Sahabat saya ingin memperkenalkan saya pada seseorang dgn metode berbeda dlm merubah manusia.

Dan sesiangan tadi saya dipertemukan dengan beliau, seorang bapak mungkin usianya 50 an sering menjadi motivator dalam berbagai seminar.
Saya kagum, karena beliau berbicara tidak dalam term 'keilmuan' sementara saya stick pada term keilmuan, Ilmu kependidikan dan pembentukan pusat terapis anak berkebutuhan khusus secara formal seperti laiknya sebuah bisnis akan dilahirkan.

Yang saya tandai adalah, bagaimana beliau memberi berbagai argumentasi atas kasus kasus anak berkebutuhan khusus didasarkan pada ilmu dalam al quran. Bagaimana quran menjelaskan fenomena DNA yang membawa sifat manusia , bagaimana pula nabi nabi dalam quran memberi 'pelajaran' dalam hidup masa kini. Yang menarik adalah saat ini beliau bekerja bersama dr ahli syaraf di jakarta untuk terapi anak berkebutuhan khusus dgn metode beliau yaitu mencari root permasalahan seorang anak melalui quran.
Entah bagaimana caranya tapi beliau melihat quran betul betul clearly, seperti manual book dan dia melihat berbagai pemecahan masalah dalam quran.ah bukannya harusnya begitu ya, sebagai umat pemeluk agama dengan kitab ini sebagai petunjuk hidup seharusnya quran bs berperan sebagai 'manual book'kehidupan sehari hari. Dan mencengangkan juga bagaimana terapi medis dari dr syarat bisa dipadukan dengan terapi quran yaitu misalnya dgn memperbaharui beberapa amal dalam keluarga dll.

Asumsi dasar dari konsep beliau pada dasarnya mirip dengan 'self healing' yaitu bagaimana persepsi dan motivasi dapat menjadi pendorong utama kesembuhan seseorang, dibantu dengan koneksi dengan Tuhan. Saya kagum dengan beliau karena betapa agama menjadi sesuatu yang 'embeded' dalam kehidupan sehari hari itu tidak hanya dalam teori saja. Jadi malu sendiri karena agama kadang bagi saya belum terintegrasi dalam hidup sehari hari. Saya masih banyak marah di jalanan ketika menyetir, saya masih tidak kuat menahan hawa nafsu berlebihan pada sesuatu hal, ah saya ini dipikir pikir beragama apa ya..hehehe

*sedang meluruskan lagi niat

2 comments:

  1. aku forward tulisannya ya beyb

    ReplyDelete
    Replies
    1. Boleh ayang, tapi aku jgn dijadiin mamah dedeh yahhh

      Delete